Jurusan Kehutanan menyelenggarakan kuliah tamu bertema “Cognitive Ethology of Wild Corellas – A Decade of Research on the Tanimbar Island” pada Rabu, 3 Desember 2025, menghadirkan Mark O’Hara dan Berenika Mioduszewska dari Messerli Research Institute untuk memaparkan hasil riset 10 tahun mengenai ekologi, kognisi, dan konservasi burung kakatua Tanimbar di Pulau Tanimbar.

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Jurusan Kehutanan ini dibuka oleh Ketua Jurusan, Dr. Irwanto, S.Hut., M.P., yang menekankan pentingnya pemahaman lintas disiplin dalam mempelajari perkembangan kognitif satwa liar. Ia mendorong mahasiswa untuk menangkap peluang riset baru yang sedang berkembang dalam ilmu kehutanan dan konservasi.
“Perkembangan kognitif pada hewan merupakan area yang relatif baru bagi banyak mahasiswa. Kami berharap kegiatan ini memberi inspirasi untuk menghadirkan inovasi penelitian yang memiliki nilai tambah, sebagaimana ditunjukkan para narasumber,” ujarnya.

Satu Dekade Meneliti Kakatua Tanimbar
Dalam sesi utama, Mark O’Hara dan Berenika Mioduszewska memaparkan hasil penelitian yang mereka lakukan sejak 2015 hingga 2025 di Pulau Tanimbar. Fokus studi mencakup perilaku ekologis kakatua Tanimbar (Cacatua goffiniana), kemampuan kognitif spesies, hingga implikasi konservasi.
Para peneliti menjelaskan bahwa pendekatan etologi kognitif membuka pemahaman baru tentang bagaimana kakatua memecahkan masalah, menggunakan alat, serta beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Temuan ini memberi dasar ilmiah yang kuat untuk mendukung strategi pengelolaan populasi dan habitat spesies endemik tersebut.

Memperkuat Kolaborasi Penelitian
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara Prodi Kehutanan dan universitas riset internasional. Mahasiswa dan dosen memperoleh kesempatan bertanya langsung mengenai metode lapangan, etika penelitian satwa liar, serta tantangan riset jangka panjang di pulau-pulau kecil.

Signifikansi bagi Pengembangan Akademik
Pemahaman tentang ekologi dan kognisi satwa liar semakin relevan dalam upaya konservasi biodiversitas tropika. Materi kuliah tamu ini memperkaya perspektif mahasiswa mengenai bagaimana ilmu kehutanan dapat bertemu dengan ilmu perilaku hewan untuk menghasilkan pendekatan konservasi yang lebih komprehensif.

Kuliah tamu ini menjadi langkah penting bagi Program Studi Kehutanan dalam memperluas cakupan kajian ilmiah dan memperkuat kapasitas riset mahasiswa. Program studi berkomitmen menghadirkan lebih banyak kegiatan akademik serupa agar mahasiswa dapat terus mengikuti perkembangan ilmu dan menjalin jejaring penelitian internasional.
